PENGEMBANGAN WILAYAH
1. Wilayah,
Jenis-Jenis Wilayah, dan Konsep Dasar Pengwilayahan
1.1. Pengertian Wilayah
Dalam Undang-undang
Nomor 26 Tahun 2007 tentang penataan
ruang, wilayah adalah ruang yang merupakan kesatuan geografis beserta segenap
unsur yang terkait kepadanya yang batas dan system yang di tentukan berdasarkan
aspek administratif dan fungsional. Dan terdapat pula definisi lain mengenai
wilayah, yaitu wilayah sebagai unit geografis dengan batas-batas spesifik
tertentu dimana komponen-komponen wilayah tersebut saling beriteraksi secara
funsional.
1.2. Jenis-Jenis Wilayah
1.2.1. Wilayah Homogen
Wilayah homogen atau
yang bisa di kenal sebagai wilayah formal merupakan wilayah yang terbentuk atas
dasar kesamaan kriteria tertentu (fisik). Contohnya adalah wilayah curah hujan,
ada wilayah curah hujan tinggi, sedang, dan rendah.
Gambar 1.2.1. Wilayah Homogen
1.2.2. Wilayah
Fungsional
Wilayah fungsional
merupakan wilayah inti yang mempunyai ciri fisik yang menjalankan fungsi-fungsi
tertentu untuk satu wilayah, dan bisa juga disebut wilayah yang dinamis,
terbentuk secara terus menerus oleh dorongan yang mengubahnya. Contohnya adalah
pusat kota dan sekitarnya, desa-kota yang secara funsional berkarakter, dan
provinsi-kota-kabupaten.
1.2.3. Wilayah
Perencanaan
Sebuah wilayah perencanaan
mengandung dua komponen, yaitu sebuah baris data dimana data rencana tersebut
termasuk data master dan komponen lingkungan/wilayah yang memungkinkan data
rencana tersebut diterapkan.
1.3. Konsep Dasar Wilayah
Pengwilayahan adalah
usaha untuk membagi-bagi permukaan bumi dengan satu tujuan tertentu, suatu
proses delineasi (pembatasan) suatu wilayah, pembagiannya dapat didasarkan
berdasarkan kriteria seperti administrasi, fisik, ekonomi, sosial, dan
geografis.
1.3.1. Pengwilayahan
Wilayah Formal
Penetuan batas wilayah
formal di tentukan dari unit-unit lokal yang memiliki ciri-ciri serupa menurut
kriteria tertentu atau homogen, contohnya adalah wilayah yang memiliki
kepadatan wilayah rendah, sedang, hingga kepadatan tetinggi.
Gambar 1.3.1. Kepadatan Penduduk
1.3.2. Pengwilayahan
Wilayah Fungsional
Pengwilayahan
fungsional lebih menekankan pada arus hubungan dangan titik pusat, maka dalam
menentunkan pengwilayahan fungsional dapat ditentukan dengan dua pendekatan
yaitu sebagai berikut.
a. Pendekatan aliran barang
Dalam pendekatan ini penetuan pendekatan wilayah fungsional dilihat berdasarkan pada arah dan identitas aliran barang per orang antara wilayah pusat dan sekitarnya.
a. Pendekatan aliran barang
Dalam pendekatan ini penetuan pendekatan wilayah fungsional dilihat berdasarkan pada arah dan identitas aliran barang per orang antara wilayah pusat dan sekitarnya.
b. Pendekatan
gravitasi
Berdasarkan pada observasi teoritas pada
teori gravitasi.
2. Pengembangan
Wilayah dan Perkembangan Ekonomi Wilayah
2.1. Definisi Pengembangan Wilayah
Pengembangan merupakan
sebuah proses, hasil yang di peroleh dari proses tersebut adalah meningkatnya
kualitas hidup. Yang mengacu pada filosofi dasar tersebut maka pengembangan
wilayah merupakan upaya memeberdayakan stakeholders (masyarakat, pemerintah,
dan pengusaha) di suatu wilayah, terutama dalam pemanfaatan sumber daya alam
dan lingkungan wilayah tersebut dengan instrumen yang dimiliki atau di kuasai.
2.2. Prinsip-Prinsip Pengembangan Wilayah
Menurut direktorat
pengembangan kawasan strategis,Ditjen Penetaan Ruang, Departemen Pemukiman dan
Prasarana Wilayah (2002), adalah Grow
Center yaitu harus di pehatikan pengaruh (speed effect), Melakukan upaya kerja
sama pengembangan daerah dan itu menjadi syarat utama, pengembangan wilayah
bersifat integral, dan mekanisme pasar menjadi persyaratan bagi pengembangan
wilayah.
2.3. Perkembangan Ekonomi Wilayah
2.3.1. Location Quotient (LQ)
Merupakan cara untuk mengetahui ketersediaan sarana dan pra
sarana dalam setiap wilayah.
Si :
nilai tambah (PDRB) sektor i di daerah
S :
nilai tambah (PDRB) daerah
Ni :
nilai tambah (PDRB) sektor i nasional (referensi)
N : nilai
tambah (PDRB) nasional (referensi)
Analisis LQ merupakan
alat sederhana yaitu untuk mengetahui
daerah dalam kondisikeseimbangan atau belum, dapat dilihat dari besarnya angka
LQ sebagai berikut.
LQ>1, menyatakan bahwa wilayah memiliki
fasilitas yang lebih memadai sehingga wilayah tersebut memiliki tingkat
perkembangan kota yang tinggi.
LQ=1, memperlihathan bahwa wilayah yang
bersangkutan memiliki fasilitas yang cukup memadai sehingga wilayah tersebut
menjadi basis daerah sendiri dan memiliki perkembangan yang sedang.
QL<1, menyatakan bahwa wilayah yang
bersangkutan belum memiliki fasilitas yang kurang memadai sehingga wilayah
tersebut memiliki tingkat perkembangan
yang rendah.
Dalam perekonomian
wilayah nilai LQ dapat diartikan sebagai berikut.
LQ>1, daerah terssebut lebih berspesialisasi
dalam memproduksi sektor i di bandingkan sektor i nasional.
LQ<1, daerah tersebut tidak berspesialisasi
dalam memproduksi sektor i di bandingkan sektor i nasional.
LQ=1, baik daerah maupun nasional memiliki
derajat yang sama dalam memproduksi sektor i.
2.3.2. Anaisis “Shift-Share”
Digunakan untuk mengetahui prubahan struktur ekonomi daerah
terhadap ekonomi provinsi hingga nasional. National
Grow effect, Proportional Shift, dan Diferential Shift.
2.3.3. Formulasi “Shift-Share”
a. Dampak nyata pertombuhan ekonomi daerah
b. Pengaruh pertumbuhan ekonomi nasional
c. Pengaruh bauran industri
Keunggulan analisis shift-share
Analisis tergolong sederhana tetapi dapat
menggambarkan struktur perubahan ekonomi, memungkinkan seorang pemula
mempelajari struktur ekonomi dengan cepat, danAnalisis gambaran cukup akurat.
Kelemahan analisis shift-share Tidak dipakai untuk melihat keterkaitan antar struktur, dan
tidak keterkaitan antar daerah.
3. Pusat Pertumbuhan
Pusat pertumbuhan
(grow center) yaitu tergolong menjadi 2, yaitu secara fungsional dan secara
geografis. secara fungsional adalah suatu lokasi konsentrasi kelompok usaha
atau cabang industri yang karna sifat hubungannya memiliki unsur dinamis
sehingga mampu menstimulasi kehidupan ekonomi baik ke dalam maupun ke luar
daerah. Dan secara geografis adalah suatu lokasi yang banyak memiliki fasilitas
dan kemudahan sehingga menjadi pusat daya tarik (pole of attraction) yang
menyebabkan banyak usaha untuk berlokasi di tempat tersebut.
3.1. Hubungan Internal Antara Berbagai Macam
Kegiatan Yang Memiliki Nilai Ekonomi
Hubungan internal
sangat menentukan dinamika sebuah kota, jadi kehidupan kota akan satu irama
dengan berbagai komponen hubungan kehidupan kota dan menciptakan sinergi untuk
saling mendukung terciptanya pertumbuhan.
3.2. Multipler Effect (Unsus Pengganda)
Adalah keberadaan
sektor-sektor yang saling terkait dan
saling mendukungakan menciptakan efek penggandaan.dan jika suatu sektor atas
pemerintahan dari luar wilayah, produksinya meningkat, dan karena ada
keterkaitan mengakibatkan sektor lain juga meningkat sehingga akan terjadi beberapakali
pertumbuhan total kenaikan produksi bisa beberapa kali lipat di bandingkan
kenaikan permintaan.
3.3. Konsentrasi Geografis
Konsentrasi geografis
dari berbegai sektor atau fasilitas yang bisa menciptakan efisiensi diantara
sektor yang saling membutuhakan dan meningkatkan daya tarik dari kota tersebut.
3.4. Bersifat Mendorong Pertumbuhan Daerah Belakangnya
Adalah belakang
antara kota dan daerah yang memiliki hubungan yang harmonis serta kota
membutuhka bahan baku dari daerah belakangnya dan menyediakan berbagai
kebutuhan daerah belakangnya untuk dapat mengembangkan diri.
3.4.1. Pusat Pertumbuhan Di Indonesia
3.4.1. Pusat Pertumbuhan Di Indonesia
Penempatan pusat-pusat pertumbuhan yang
dilaksanakan di Indonesia di pusatkan pada wilayah-wilayah tertentu yang
diperkirakan sebagai kawasan sentral yang mampu menarik daerah di sekitarnya.
Dari kawasan sentral sebagai pusat pertumbuhan ini, diharapkan proses
pembangunan akan menjalar ke wilayah-wilayah lain sehingga pemerataan
pembangunan akan terwujud.
Kota-kota yang di jadikan pusat pertumbuhan di Indonesia adalah :
- Medan
- Jakarta
- Surabaya
- Ujung Pandang
Manfaat pusat-pusat
pertumbuhan secara umum mencakup beberapa sektor di antaranya :
- Sektor Ekonomi, berdampak langsung terhadap kegiatan masyarakat seperti terjadinya peluang kerja di berbagai sektor yang relatif akan terbuka.
- Sektor Sosial, secara langsung masyarakat yang berada di kawasan tersebut akan termotivasi untuk menghadapi berbagai peluang yang ada.
- Sektor Budaya, dengan adanya pusat pertumbuhan bagi masyarakat sekitar akan menyebabkan permintaan barang dan jasa akan meningkat dan secara tidak langsung akan memacu penduduk untuk terus berkarya.
4. Perencanaaan dan
Penyusun Tata Ruang
Perencanaan dan Penyusunan Tata Ruang adalah dalam rangka pepengembangan wilayah yang di dalamnya memuat tujuan dan saran yang bersifat kewilayahan.
4.1. Geogerafi Dalam Penataan Ruang
Adalah penataan ruang
yang mencakup proses perencanaan, pelaksanaan rencana dan pengendalian dalam
implementasi rencana.
4.1.1. Kegiatan
Perencanaan Tata Ruang Wilayah
Dalam kegiatan ini
dilakukan pemahaman karakteristik wilayah melalui studi kompilasi data,
kemudian dilakukan analisis data dan menyusun rumusan serta penyajian
peta-petadengan cara berikut.
a. Kegiatan pemehaman karakteristik
wilayah
yaitu data geografi yang di perlukan
meliputi ekonomi, kependudukan/demografi, data social, SDA, dan SDA
berdasar survei instansional.
b. Kegietan analisis wilayah yaitu kegiatan inventarisasi dat
wilayahyang dilanjutkan dengan analisis wilayah dilakukan oleh geografi
meliputi analisis sitem perwilayahan,analisis social, analisis geografi,
analisis ekonomi, analisis fisik, analisis sarana dan prasarana,analisis
struktur dan pola masyarakat, dan analisis potensi SDA.
c. Perumusan rencana tata ruang wilayah yaitu kegiatan perumusan rencana atau
ruang wilayah dapat dilakukan dengan pola yang meliputi perumusan arahan
pemanfaatan ruang dan masalah pembangunan,perumusan konsep strategi dan
pengembangan wilayah, sertan penjabaran konsep dan strategi pengembangan tata
ruang wilayah
4.1.2. Peran Dalam Pelaksanaan Tata Ruang
- Memberikan informasi alokasi pemanfaatan ruang yang ekonomis dan ekologik.
- Memberikan input bagi analisis kelayakan investasi.
- Memberikan arahan pola pemanfaatan pertumbuhan/perkembangan wilayah.
- Memberikan masukan program penanganan masalah fisik, ekonomi, dan SDM.
- Mengarahkan prioritas penenganan wilayah tertentu berdasarkan kepentingan ekonomi, ekosistem, dan sumber alam.
- Mengatur pola pemanfaatan tataguna sumber alam, pelestarian lingkungan, dam sumber alam.
- Memberikan masukan pembangunan infrastruktur wilayah yang menata.
- Menganalisis kecenderungan perkembangan secara keruangan.
- Memberikan gambaran dampak pembangunan secara keruangan.
- Memberikan alternatif dalam pola pemanfaatan ruang yang sesuai dengan aspirasi sebagai kepentingan.
- Pengarahan alokasi kegiatan pembangunan.
- Ploting lokasi perunbahan peruntukan ruang.
- Program pengambilan fungsi kawasan dan ekosistem,misalnya wilayah resapan, sempadan pantai, kawasan gambut.
- Pencegahan terjadinya kegiatan yang tidak sesuai dengan fungsinya.
- Mengevaluasi dan meng-update data secara spasial.








Las Vegas - Dr.Mcd
BalasHapusAll Casino Locations. The 의정부 출장샵 casino has 12 restaurants in 보령 출장안마 one building, and it has 15 restaurants in all. Las Vegas casinos 여수 출장안마 hold more than one million slot Hours 군산 출장샵 of 군포 출장안마 operation: Main HoursMonday: 8:30PM-10:30AM